March 7, 2012

Uji Protein (Praktikum Kimia)

Tujuan :
  1. Mengetahui adanya ikatan peptida dalam protein dengan tes biuret.
  2. Mengetahui adanya inti benzena dengan uji Xanthoproteat.
  3. Mengetahui adanya ikatan belerang (S) dengan uji Timbal asetat.
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
Gelas kimia Agar-agar
Pipet tetes Gelatin
Tabung reaksi Kapas
Penjepit tabung Larutan Tembaga (II) asetat 1% (CuSO4)
Kaki 3 dan kasa Larutan Natrium hidroksida 6 M (NaOH)
Spatula kaca Larutan Natrium hidroksida 3 M (NaOH)
Gelas Ukur Larutan Timbal (II) asetat {Pb (CH3COO)2}
Susu Larutan CH3COOH 3 M

Elektrolisis (Praktikum Kimia)

Tujuan : Untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam Natrium sulfat dan Kalium yodida.


Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah
Tabung U - 2
Elektroda karbon dan kabel 0,5 m 2/2
Baterai/catudaya 1,5 V 4/1
Jepit buaya - 4
Statif dan klem - 1/1
Tabung reaksi dan rak - 4/1
Pipet tetes - 1
Gelas kimia 100 cm3 3
Larutan Natrium sulfat 0,5 M 50 cm3
Larutan Kalium yodida 0,5 M 50 cm3
Fenoftalein - Sebotol
Indikator universal

Larutan kanji/amilum


Hidrolisis Garam (Praktikum Kimia)

Tujuan : Menyelidiki beberapa jenis garam dalam air.

Alat dan Bahan
1. Plat 7. Larutan NH4Cl 1 M
2. Pipet tetes 8. Larutan KCl 1 M
3. Kertas lakmus merah 9. Larutan Na2CO3 1 M
4. Kertas lakmus biru 10. Larutan Na3PO4 1 M
5. Kertas lakmus universal 11. Larutan CH3COONa 1 M
6. Tabel pH

Titrasi Asam Basa (Praktikum Kimia)

Tujuan  :
  1. Menentukan konsentrasi NaOH dengan cara menetrasikan larutan HCl yang volume dan konsentrasinya tertentu dengan larutan NaOH yang akan ditentukan konsentrasinya.
  2. Membuat kurva titrasi.

Alat dan Bahan
1. Buret dan statif 5. Corong
2. Labu elmeyer 6. Larutan HCl 0,1 M
3.Gelas ukur 7. Larutan NaOH x M
4. Gelas kimia 8. Indikator PP

Laju Reaksi (Praktikum Kimia)

Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
1. Pipet 6. Labu takar 11. Corong
2. Gelas kimia 100 ml 7. Pengaduk 12. NaOH(s) → 2 gram
3. Gelas kimia 200 ml 8. Cawan 13. HCl 3 M → 41,7 ml
4. Gelas ukur besar 9. Timbangan kaki 3 14. H2SO4 → 2,8 ml
5. Gelas ukur kecil 10. Sendok kecil 15. Air → 100 ml

Mengamati Struktur Akar Batang Monokotil dan Dikotil pada Tumbuhan (Praktikum Biologi)

Tujuan:
1. mengamati dan mengenali struktur akar, batang dan daun
2. mengenali nama-nama struktur penyusun akar, batang dan daun
3. menunjukkan letak jaringan epidermis, dan jaringan pengangkut pada akar, batang dan daun
4. Membedakan secara anatomi bentuk akar dikotil dengan monokotil dan batang dikotil dengan monokotil
5. mengamati dan mengenali jaringan meristem

Alat dan bahan
1. akar dan batang tumbuhan jagung muda (ditanam dari biji selama 2 minggu)
2. akar dan batang tumbuhan kacang hijau muda (ditanam dari biji selama 2 minggu)
3. kaca objek dan penutup
4. pinset
5. pipet tetes
6. silet
7. petridish

Pengamatan Sel Epitel Pipi Manusia (Praktikum Biologi)

Tujuan                     : Untuk mengetahui bagian - bagian sel epitel pipi manusia.

Alat dan Bahan   :

No
Nama alat / Bahan
spesifikasi
Jumlah
1
Mikroskop
Lensa
1
2
Pipet
Kaca
1
3
Gelas ukur
Kaca
1
4
Perpaparat
Kaca
1
5
Tusuk gigi
Kayu
1 ( paks )
6
Silet
besi
1
7
Tisu
 -
1
8
Larutan eosin
 -
1 tetes
9
Sel epitel pipi
 -
Secukupnya

Rumusan masalah          :

1.      Apakah ada persamaan antara gambar yang ada dibuku dengan yang kalian amati, mangapa  ?
2.      Apakah terdapat vakuola pada sel epitel pipi yang kalian amati? Mengapa ?

Mengamati Sel Epidermis Bawang Merah (Praktikum Biologi)

Tujuan

Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah.

bawang merahAlat dan Bahan

  1. Mikroskop
  2. Kaca preparat
  3. Kaca penutup
  4. Jarum
  5. Tisu
  6. Pinset
  7. Pipet tetes
  8. Bawang merah
  9. Yodium/betadine

Fotosintesis dengan Percobaan Ingenhousz (Praktikum Biologi)

Tujuan :
  • Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.
  • Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.


Latar Belakang Teori :
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.

Mengamati Struktur Jamur (Praktikum Biologi)

A.    Pandahuluan
Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora.
B.  Tujuan
Memahami struktur jamur tempe ( Rhizopus oligosporus ), jamur roti ( Rhizopus nigricans ) dan jamur nasi ( Monila Sitophila )  
C.   Dasar Teori
 Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah

Respirasi dengan Jangkrik (Praktikum Biologi)

Pernapasan Pada Hewan

Dasar Teori
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP
(Tobin, 2005).
Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005). Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander.
Penggunaan masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi oksigennya. Mikrorespirometer dipakai untuk mengukur konsumsi oksigen hewan yang berukuran kecil seperti serangga atau laba-laba.